Hidup itu hanya sekali!!!

Sabtu, 08 Mei 2010

Alhamdulillah… Hujan lagi…

Hujan. sebuah fenomena alam luar biasa yang tak asing bagi kita penduduk wilayah tropis. Sebuah anugrah yang patut kita syukuri dari sang Maha pencipta segala sesuatu; Allah Swt. Tanpa hujan mungkin kehidupan akan punah berangsur-angsur. Hutan akan kering, hewan dan manusia mati kehausan. Kelihatanya berlebihan, tapi mungkin benar itu akibat jika tidak ada hujan. Namun terkadang, kita tak mensyukuri hujan, bahkan mencela hujan. Mungkin kita pernah berkata ‘kenapa sih harus ada hujan, kan jadi ga bisa ke mana-mana…’ atau ‘Yah… hujan lagi, basah deh baju gue…’. Tapi di lain waktu kita pun berharap ia datang. Berharap ia datang membawa kesejukan setelah kita mencelanya. Sungguh, manusia bukanlah makhluk yang pandai bersyukur.


Yah, jangan sedih gitu donk!!! Ayo semangat lagi!!! Tapi, sebenernya gimana sih proses terjadinya hujan??? Hujan berawal dari menguapnya sebagian air yang berada di bumi. Uap air itu sangat ringan dan akhirnya terangkat ke atas membentuk awan yang indah. Ketika awan itu sudah berat akhirnya awan tersebut turun ke bumi dalam bentuk tetesan air yang lebih akrab dengan sebutan ‘hujan’. jika kita merenung dan berfikir dalam, mungkin akan terpikir oleh kita betapa banyak manfaat dari hujan itu. Sayangnya banyak orang yang tidak menyadarinya.




Peranan hujan antara lain:


Hujan sebagai sumber kehidupan. Sadar nggak sih kita kalo hujan tuh sumber kehidupan? Tanpa hujan ga akan ada tanaman, hewan mati karena ga punya makanan.
“Allah menurunkan dari langit air [hujan] maka Allah menghidupkan bumi dengannya setelah kematiannya, sesungguhnya pada hal itu terdapat bukti kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mendengarkan.” (QS. an-Nahl : 65).


Hujan sebagai penyeimbang suhu bumi. Bayangkan jika tidak ada hujan di bumi ini 10 tahun saja, mungkin suhu bumi akan naik. Maka dari itu Allah Swt. menciptakan hujan. ketika suhu bumi panas kemudian hujan datang, maka kita akan merasakan sebuah hadiah yang sangat indah dari-Nya.


Hujan sebagai penyubur tanah dan untuk minum hewan ternak dan manusia. Coba kita bedakan tanah yang sering terkena air hujan dan tanah yang sangat jarang terkena hujan. pasti ada perbedaan yang signifikan. Dan secara tidak langsung hujan pun sebagai sumber minuman hewan dan manusia.
“Dan Kami turunkan dari langit air yang bersih lagi suci yang dengannya Kami akan menghidupkan negeri (tanah) yang mati dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk kami, binatang-binatang ternak, dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia agar mereka mengambil pelajaran (daripadanya), akan tetapi kebanyakan manusia enggan kecuali mengingkarinya.” (QS. al-Furqan : 48-50).


Hujan sebagai penumbuh benih. Tanpa hujan mungkin biji-bijian yang kita tanam tak akan tumbuh.
“Dan Kami turunkan dari langit air hujan yang penuh dengan berkah yang dengan itu Kami tumbuhkan pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS. Qaaf : 9)


Hujan sebagai penghijau bumi. Ada ga sih orang yang bisa nyiramin seluruh hutan di bumi kita ini dengan rutin? Saya yakin ga ada orang yang bisa. Hanya Allah Swt.lah yang bisa.
“Tidakkah engkau lihat bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit kemudian jadilah bumi itu menghijau dengan tanaman-tanaman, sesungguhnya Allah Maha halus lagi Maha mengetahui.” (QS. al-Hajj : 63)


Hujan sebagai pasangan dari kemarau. Rasanya ga seru kalo ada manis tapi ga ada asin, ada gelap ada terang. Begitu pun kemarau pasti ada hujan. (yang ini ga penting)


Mungkin uraian singkat di atas hanya sedikit dari ribuan peranan hujan. Jadi intinya, alangkah baiknya kita, alangkah mulianya kita bila kita bisa mensyukuri hujan. Karena kita akan celaka ketika Allah Swt. enggan menurunkan tetesan nikmatnya itu pada kita. Setelah membaca artikel ringan ini masih beranikah kita berkata ‘Yah, hujan lagi...’
                                                                                                                                          Nibras Hanif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar