Hidup itu hanya sekali!!!

Sabtu, 23 April 2011

Hidup Terlalu bersih Bikin Gampang Sakit

Punya obsesi ingin selalu bersih dan higienis ternyata bukan kebiasaan yang sehat. Peneliti mengatakan, kebiasaan seperti itu justru merusak kemampuan bakteri di permukaan kulit untuk melindungi kulit dari luka, memar atau peradangan.

Memiliki kebiasaan sehat seperti mencuci muka dengan pembersih wajah atau mandi dengan sabun memang baik untuk menghilangkan bakteri-bakteri yang menempel di tubuh. Tapi jika itu sudah jadi obsesi dan kebiasaan yang berlebihan, justru bukan kebiasaan sehat lagi namanya.

Dalam studi yang dimuat di Journal Nature Medicine, peneliti menyebutkan bahwa salah satu pemicu alergi pada anak-anak adalah kurangnya mereka diperkenalkan dan terpapar oleh kotoran sehingga sistem imun tubuhnya tidak berkembang dengan baik.

Hal tersebut dikemukakan peneliti setelah sebuah studi yang dilakukan Charity Allergy di Inggris menunjukkan bahwa 40 persen kasus alergi yang terjadi saat ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun 1990-an, padahal masyarakat saat ini punya kebiasaan yang lebih sehat dan bersih di banding masyarakat zaman dulu.

Akhirnya peneliti di University of California, San Diego menyimpulkan bahwa adanya kotoran, bakteri dan mikroorganisme lainnya bisa menguntungkan untuk kesehatan seseorang. "Bakteri sebenarnya baik untuk kita," ujar Professor Richard Gallo seperti dikutip dari Dailymail, Senin (23/11/2009).

"Bakteri-bakteri itu bisa mengurangi inflamasi (peradangan) dan meningkatkan daya tahan tubuh jika ada luka sehingga luka itu tidak terlalu membengkak atau terasa perih di kulit," jelas Gallo. Namun ada juga jenis bakteri merugikan yang bisa mengakibatkan inflamasi pada kulit, seperti bakteri dari spesies staphylococcal.

Diperkirakan ada 100 triliun mikroba yang hidup di dalam maupun di luar tubuh manusia. Tapi mikroba-mikroba itu tidak akan menyebabkan peradangan di kulit luar (epidermis). Hal itu terbukti pada tikus percobaan yang justru mengalami penyembuhan inflamasi (peradangan) karena adanya mikroba tersebut dalam tubuhnya.

health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar